nyubit.com – Siapakah yang tak mau menjalani hidup penuh kegembiraan? Sepertinya setiap insan tentu mengharapkannya. Akan tetapi, biasanya kita berusaha menemukan kebahagiaan di lokasi yang kurang tepat atau percaya bahwa kepuasan hanya bisa diraih melalui benda-benda finansial saja.
Sebenarnya, sesuai dengan pernyataan seorang pakar dalam penghayatan penuh kesadaran, kepuasan hidup yang otentik malahan bermula dari rutinitas-rutinitas biasa yang kita jalani setiap hari. Berdasarkan kutipan dari geediting.com, berikut adalah 8 kebiasaan yang umumnya dilakukan oleh orang-orang sangat bahagia dalam menjalani hidup mereka.
1. Mereka mengasah perasaan bersyukur mereka.
Satu di antara kunci utama kebahagiaan adalah kemampuan untuk menghargai apa yang sudah kita miliki. Orang-orang yang bahagia meluangkan waktu setiap hari untuk merenungkan hal-hal baik dalam hidup mereka, sekecil apa pun itu. Dengan fokus pada rasa syukur, kita akan lebih mampu melihat sisi positif dari setiap situasi.
2. Mereka datang pada waktu ini.
Kita sering kali terperosok ke dalam kenangan masa lalu atau cemas tentang hari esok. Namun, orang yang merasakan kenyamanan hidup biasanya mampu berada sepenuhnya di tengah-tengah detik ini. Mereka tak memungkinkan pemikiran mereka melenceng jauh sementara perhatian tertuju pada hal-hal yang ada di lingkaran penglihatannya saat itu juga.
3. Mereka bergerak.
Aktivitas fisik bukan saja menguntungkan bagi kebugaran jasmani, melainkan juga sangat bermanfaat untuk kondisi psikis seseorang. Individu yang merasa senang sering kali menjalankan gerakan fisik favoritnya seperti berlarian keliling kompleks pemukiman, latihan rutin di tempat olahraga, hingga bergoyang bersama musik. Berpindah-pindah mendorong pelepasan hormon endorfin, zat kimia alami dalam otak yang dapat meningkatkan perasaan gembira dan tenang.
4. Mereka menanamkan diri mereka dalam ikatan yang lebih mendalam.
Manusia merupakan makhluk sosial, serta ikatan yang baik dan berarti amat krusial bagi kecerian hidup. Individu-individu yang merasakan kegembiraan selalu menyempatkan diri dan daya mereka untuk menjaga komunikasi dengan saudara-murus, kawan-kawan, dan pribadi-pribadi tersayang lainnya. Mereka mengerti kalau dukungan dari lingkaran sosial menjadi aset kebahagiaan yang tidak bisa dihargai hanya lewat nilai moneter.
5. Mereka mempraktikkan kebaikan.
Melaksanakan perbuatan baik, meski sekecil apapun, tak hanya menguntungkan pihak lain namun juga diri kita sendiri. Orang-orang yang merasa senang cenderung selalu berupaya menemukan jalan untuk mendukung serta menyumbangkan hal-hal positif terhadap individu maupun masyarakatnya. Perilaku mulia ini bisa memperkuat rasa percaya diri dan ikatan sosial dengan sesama manusia.
6. Mereka berlatih menerima kondisi.
Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan akan selalu ada hal-hal yang berada di luar kendali kita. Orang-orang yang bahagia memiliki kemampuan untuk menerima kenyataan, baik maupun buruk. Mereka tidak menghabiskan energi untuk melawan apa yang tidak bisa mereka ubah dan fokus pada bagaimana merespons situasi dengan cara yang positif.
7. Mereka menetapkan batasan.
Memelihara keserasian dalam kehidupan amatlah vital bagi rasa senang hati. Individu yang bersemangat mampu berkata “tidak” saat diperlukan dan tak membolehkannya terbebani dengan permintaan dari pihak lain. Mereka mencintai waktunya serta tenaganya sambil mendirikan pembatasan positif di antara interaksi sosial dan tanggung jawab kerja.
8. Mereka tetap berupaya belajar serta tumbuh.
Keingintahuan serta dorongan untuk selalu menambah ilmu merupakan karakteristik dari mereka yang merasakan kebahagiaan. Tidak ada kata berakhir dalam usaha mereka untuk mendapatkan wawasan baru dan meningkatkan kemampuannya sendiri. Apakah dengan cara membaca literatur, mendaftar di pelatihan-pelatihan, ataupun menjadikan pembelajaran ketrampilan sebagai hobi; perkembangan individunya menjadi sumber kesenangan dan puas batin bagi mereka.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut, kita pun dapat menaikkan derajat kecerian dalam hidup kita. Keceriaan tidak semata-mata sebagai hasil akhir, tetapi merupakan suatu proses yang dipenuhi oleh berbagai tindakan ringan yang bisa dilaksanakan sehari-hari.(*)